Birahi dari kampung halaman

Konsekuensi dari setiap kali gue pulang kampung selaen badan capek luar biasa adalah berjejalnya ide2 baru di kepala. Ide2 baru ini gak cuman soal blogging atau internet, tapi juga soal apa saja. Itu semua belum lagi ditambah puluhan bahkan ratusan resource dalam bentuk software atau e-book.

Kalo soal badan capek dan pegal2 itu wajarlah bagi siapapun yang baru aja melakoni perjalanan jauh. Jangan lupa akibat lain yang tak kalah penting tiap kali pulang kampung adalah ludesnya uang tabungan ahahah…;p Beruntung kemaren pulang kampung ada acara keluarga jadi kebiasaan ngelayap (baca:gak pernah di rumah) sedikit agak terhambat. Senanglah hati ortu karenanya.

Seperti yang sudah2 tiap kali pulang kampung, gue selalu berusaha untuk bertemu dengan kawan2 lama. Baek kawan2 semasa SMA, kuliah maupun kawan nongkrong. Mulai dari ngobrolin soal kabar masing2, kabar si anu si itu hingga ngobrolin soal masa depan.

Biasanya topik masa depan ini selalu yang paling menyita waktu. Dan biasanya pula obrolan soal masa depan selalu menghasilkan beberapa langkah strategis dalam usaha menghadapi kerasnya hidup. Tapi sayang ide2 brilian ini selalu saja mentok menjadi hanya sebatas ide. Mungkin hal ini gara2 kurangnya frekuensi pertemuan sehingga ide2 tersebut kurang mendapat perhatian untuk lebih dimatangkan.

Begitu juga dengan ide2 personal yang dapat berbentuk materi postingan blog atau berbentuk ide desain grafis. Selalu saja seringnya hanya sebatas file2 draft yang akhirnya hanya menuh2in hard disk. Tiga empat bulan kemudian barulah beberapa diantaranya dapat berbentuk postingan atau artwork.

Dulu pernah ada yang bilang kalo ide2 yang selalu mampet diotak tanpa pernah ada tindak lanjut berbentuk action yang konkret merupakan onani otak. Hal ini udah gue sadari sejak lama hingga sering kali hati kecil gue selalu berontak “Ayo bro segera wujudkan birahi ide-mu dengan sebuah persenggamaan yang berujung orgasme”